6.12.2014

Dunia Milik Dua Tetua

Hari ini kembali menaiki kereta api dari Pondok Cina menuju Tanah Abang, lalu dengan sabarnya menyambung kembali kereta dari Tanah Abang menuju Serpong, rutinitas tiap hari. Awalnya bosan, namun dalam kebosanan itu selalu kutemukan cara untuk menikmatinya. 

Inilah dia tatapan sekilasku, di kereta menuju Serpong aku melihat sepasang manusia yang membuatku takjub, berdiri memojok di dekat kursi prioritas. Yang laki tangan kirinya memegang buku dan handphone yang tersambung pada powerbank dan yang wanita memegang tas hitam dari sebuah brand terkenal. Hebatnya tiada handphone yang menyibukkan mereka. Mereka bersandar ke badan kereta dan saling memandang dan bercerita tentang keluarga, rumah, anak mereka, dll.

Ini mungkin hal biasa jika terjadi pada remaja tanggung yang sedang di mabuk cinta. Tetapi ini, adalah 2 orang tua yang berumur kira-kira 50-an saling bersitatap penuh cinta dalam jarak private mereka. Mereka tak mempedulikan lalu lalang manusia, tak peduli deringan handphone, dan tak peduli dengan aku yang daritadi curi-curi pandang pada mereka. Bagi mereka dunia ini milik berdua. Wajar kan ya, aku cemburu pada dua tetua ini :)