4.28.2014

Bahumu Sungguh Mulia

Setahun ini saya menemukan orang-orang baru dengan berbagai tipe, dan menarik perhatian. Ada yg menarik hati, menginspirasi, membuat terpana. Namun tak jarang juga malah menyebalkan, menyakitkan hati, dan membuncah amarah di dada. Sesekali kadang ingin saya lemparkan sepatu saya kepada narasumber. Semua perasaan itu pun akhirnya saya tahan, saya tepis agar tetap objektif dalam memandang sesuatu. Karena takut perasaan ini akan membuat tulisan yg dikabarkan ini menjadi kabur informasi, dan jangan sampai malah diperkaya framing diri saya.

Menjadi jurnalis membuat saya harus mengontrol diri, berhati-hati, dan selalu menyisakan ruang keragu-raguan. Tak pernah saya pastikan diri saya 100% benar karena selalu ada celah dari omongan narasumber, saya bukan kader yang taklid buta. Saya tak pernah menerapkan motto "saya dengar dan saya taat," saat berpetualang menjadi jurnalis ini.

Maka jangan heran, jurnalis jadi mempunyai banyak cerita yang mungkin terlalu malas untuk saya tampung di diary karena sepanjang hari saya sudah menulis. Jadilah saya berbagi kepada orang yang saya percaya, yang selalu bersedia meminjamkan bahunya.

Semoga ia yang selalu ada di masa sulitku, kemudahan Allah padamu. Allah sungguh tahu kualitasmu :)

No comments: