2.14.2012

Tong Sampah

Aku gigit bibir, sementara tanganku tak kuat menahan gemetar. Kuremukkan kertas di tanganku. Kujadikan ia seperti bola, belum, sungguh aku belum puas, kubuka kembali kertas itu. Mataku melotot sudah menatap tulisan di kertas itu.
Kali ini kurobek kertas itu, kurobek sekecil-kecilnya. Lalu kembali kukumpulkan.
Dengan muka garang aku berjalan ke tong sampah. Aku membuang semua kertas itu di sana, kulepaskan semua kekesalanku. Kutendang tong sampah itu. Aku balik badan dan bersiap2 melangkah. Tapi kudengar sebuah teriakan.
"Aku salah apa, aku salah apa. Aku sudah menampung semua sampahmu. Aku bersedia menerimanya dengan lapang dada. Aku salah apa manusia? Aku salah apa sampai kau tendang begitu?" pekiknya. Aku gigit bibir, lalu aku berbalik menatapnya, kubalas teriakan itu, "karena kau tong sampah! karena namamu tong sampah!" Kataku sambil tertunduk lemas, persendianku lemah. Aku terduduk dan memeluknya.